Selasa, 14 Oktober 2014

Kearifan Lokal dalam Pertanian






Kearifan lokal adalah suatu pengetahuan lokal yang sudah mendarah daging dan menyatu dengan sistem kepercayaan, norma dan budaya, diekspresikan di dalam tradisi dan mitos yang dianut dalam masyarakat sekarang ini.

Pengetahuan yang sudah dimiliki dan yang menyatu dengan masyarakat ternyata bisa menjadi salah satu solusi mengatasi dampak perubahan iklim disektor pertanian terutama dalam mengatasi krisis pangan ditingkat komunitas. Dalam penelitian terbaru dari International Institute for Environment and Development (IIED) mengungkapkan bahwa kearifan lokal yang diajarkan turun temurun telah menuntun masyarakat tradisional yang terbelakang sekalipun mampu bertahan menghadapi perubahan iklim. 

Hal-hal yang berbau tradisional itu disesuaikan dan diselaraskan dengan ketinggian tempat, jenis tanah, curah hujan dan sebagainya yang seluruhnya mendukung keberlanjutan lingkungan para petani. Para petani tradisional telah terbiasa dari dulu hingga sekarang menggunakan tanaman lokal untuk mengendalikan hama dengan cara memilih jenis tanaman yang mampu mentolerir kondisi ekstrim seperti kekeringan dan banjir, menanam beragam jenis tanaman untuk menghadapi ketidakpastian di masa yang akan datang. Pemuliaan tanaman jenis baru secara lokal ini dilakukan berdasarkan ciri-ciri kualitas yang melindungi keanekaragaman hayati yang ada di alam sekitar kita.

Jenis-jenis benih lokal yang dikembangkan secara langsung oleh para petani tradisional sangat lebih cocokdengan kondisi lokal, yang berlaku seperti : 
1. tanah 
2. Perubahan Iklim
3.dan hama-hama

"Pengetahuan lokal, tanaman dan praktek-praktek manajemen sumber daya merupakan elemen penting dari kemampuan adaptasi lokal," kata Doris Mutta, peneliti senior di Institut Penelitian Kehutanan Kenya.

Cara-cara pertanian yang dilakukan oleh nenek moyang diberbagai komunitas masyarakat adat termasuk di Indonesia hanya tertuju pada apa yang hanya diberikan alam pada mereka berupa berbagai jenis tanaman seperti kopi, kayu manis dan berbagai tumbuhan liar lainnya sudah cukup untuk kebutuhan masyarakat saat itu.

Contoh yang dilakukan oleh masyarakat dalam mempertahan kearifan lokal antara lain:
  1. Penggunaan Ruang dalam Masyarakat Baduy
    Penggunaan ruang dalam masyarakat Baduy secara umum dibagi kedalam tiga zona, yaitu: Zona Bawah sebagai pemukiman, Zona Tengah digunakan untuk bercocok tanam dan Zona Atas digunakan sebagai hutan belantara dan tempat pemujaan

  2. Sistem Perladangan Masyarakat Baduy
    Menurut orang baduy atau orang Kanekes, sistem berladang mereka adalah dengan tidak melakukan perubahan besar-besaran terhadap alam, tetapi mengikuti alam yang ada. Sistem pengairan tidak menggunakan irigasi tetapi mengandalkan air hujan, karena dalam kepercayaan mereka ada larangan penggunaan air sungai untuk keperluan penanaman tanaman diladang. 
  3. Pelestarian hutan mangrove
    Hutan mangrove yang tumbuh dipinggiran pantai (laut) sangat bermanfaat untuk terus dikembangkan dan dilestarikan karena tanaman ini dapat menyimpan carbon dan juga dapat menahan ketinggian air laut.

1 komentar:

  1. bagus ,, meski cuma copas .. tapi bahasanya diperbaiki lagi yaa :)

    BalasHapus