Kamis, 18 Mei 2017

ISO 14000 dan Perannya dalam Standardisasi Pengelolaan Pertanian yang Ramah Lingkugan


ISO atau International Organization for Standardization merupakan organisasi non pemerintah yang memiliki wewenang khusus untuk membuat suatu standar bagi organisasi-organisasi yang ada. ISO juga memiliki tujuan untuk mengelola lingkungan dan menutupi isu-isu lingkungan bagi masyarakat global. Organisasi ini awal berdirinya di London pada tangal 23 Februari 1947, dan meiliki kantor pusat di Jenewa Swiss. Di dalam organisasi ini memiliki bermacam-macam standarisasi, salah satunya ialah ISO 14000.
ISO 1400 merpakan standar sistem pengelolaan lingkungan yang dapat diterapkan pada bisnis apa pun termasuk di bidang pertanian, terlepas dari ukuran, lokasi atau pendapatan. Tujuan dari standar adalah untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh bisnis dan untuk mengurangi polusi dan limbah yang dihasilkan. Sedangkan yang terbaru pada 2004, ISO 14000 sudah memiliki versi yang lebih banyak seperti ISO 14001 untuk Sistem Manajemen Lingkungan, ISO 14010 – 14015 untuk Audit Lingkungan, ISO 14020 – 14024 untuk Label Lingkungan,  ISO 14031 untuk Evaluasi Kinerja Lingkungan, ISO 14040 – 14044 untuk Assessment/Analisa Berkelanjutan dan ISO 14060 untuk Aspek Lingkungan dari Produk. Itu merupakan ISO yang sudah berkembang saat ini yang memiliki fungsi masing-masing.
Walaupun ISO sudah berkembang tetapi tujuan utama dari serangkaian norma-norma ISO 14000 adalah untuk mempromosikan pengelolaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam organisasi dan untuk menyediakan tools yang berguna dan bermanfaat – misalnya penggunaan biaya yang efektif, system-based, fleksibel dan sehingga mencerminkan organisasi yang baik. ISO 1400 diciptakan juga untuk membantu organisasi-organisasi meminimalkan bagaimana operasi mereka berdampak negative pada lingkungan.
Sedankan di Indonesia ISO mulai digunkan sejak tahun 1993. ISO 14000 yang digunakan Indonesia untuk pengelolaan lingkungan dlam dunia industri. Hal ini terus dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan Kelompok Kerja Nasional ISO 14000. Berbagai program seminar dan penelitian mengenai ISO 14000 pun terus dikembangkan di Indonesia. Pada tahun 1996-1998, serangkaian seminar, lokakarya, penelitian dan proyek percontohan Sistem Manajemen Lingkungan telah diprakarsai oleh Kementerian Lingkungan Hidup, bekerjasama dengan BSN dan berbagai pihak. Rangkaian kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menjadi investasi awal bagi penerapan ISO 14001 di Indonesia dalam menumbuhkan sisi “demand” maupun “supply” menuju mekanisme pasar yang wajar. Organisasi ataupun perusahaan perlu memiliki pengelolaan lingkungan yang lebih efisien dan efektif. Dikarenakan saat ini masyarakat sudah sangat memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan yang ada. Semakin ketatnya peraturan-peraturan lingkungan dan tekanan dari pasar kepada perusahaan-perusahaan mengenai komitmen terhadap lingkungan pun merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perusahaan harus memiliki standar ISO 14000. Di dalam menguji keandalan sistem para pemasoknya, perusahaan-perusahaan ini telah melakukan kajian atau audit lingkungan untuk menilai kinerja lingkungannya. Tetapi untuk menyakinkan bahwa sistem perusahaan-perusahaan telah memenuhi dan secara terus menerus dapat memenuhi persyaratan-persyaratan internasional ini maka banyak perusahaan perlu melibatkan pihak independent sebagai penilai sistem mereka. Dari perspektif ini maka muncullah badan-badan sertifikasi yang menjembatani antara kebutuhan calon konsumen dengan para pemasok dalam masalah kinerja lingkungan. ISO 14001 baru-baru ini telah direvisi, dengan perbaikan utama seperti :
         Peningkatan menonjol dalam pengelolaan lingkungan dalam proses perencanaan strategis organisasi.
         Masukan lebih besar dari kepemimpinan.
         Komitmen kuat untuk inisiatif proaktif yang meningkatkan kinerja lingkungan.

ISO 1400 menawarkan berbagai macam manfaat diantaranya :
·      Pengelolaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam organisasi
·      Untuk menyediakan tools yang berguna dan bermanfaat dan fleksibel sehingga mencerminkan organisasi yang baik.
·      Dapat mengidanfikasi, memperkirakan dan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.
·      Dapat menekan biaya produksi dapat mengurangi kecelakan kerja, dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak – pihak yang peduli terhadap lingkungan.
·      Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen puncak terhadap lingkungan.
·      Dapat meningkat citra perusahaan,meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperbesar pangsa pasar.
·      Menunjukan ketaatan perusahaan terhadap perundang – undangan yang berkaitan dengan lingkungan.
·      Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.
·      Dapat meningkatakan motivasi para pekerja.


Untuk langkah-langkah yang diperlukan dalam penerapan ISO 14000 ialah sebagai berikut
·      Mendapat suatau komitmen dari manajemen puncak
·      Melaksanakan kaji awal lingkungan & membuat buku kumpulan peraturan.
·      Asumsi perusahaan telah mengetahui hokum
·      Membentuk Program Manajemen Lingkungan ( PML)
·      Sistem Manajemen Lingkungan → Prosedur Evaluasi Dampak

Setelah langkah-langkah yang diperlukan sudah terpenuhi, lalu dilakuka pengkajian terhadap perusahaan maupun lingkungan sekitarnya. Berikut tahapan dalam mengkaji lingkungan, harus diketahui :
§  Sejarah, lokasi dan penggunaan fasilitas, pabrik
§  Uraian proses manufaktur
§  Posisi kita sekarang dalam masalah lingkungan
§  Situasi Perundang-undangan
§  Operasi
§  Masalah-masalah yang Nampak
§  Pemakaian bahan-bahan
§  Pemakaian energy
§  Pertimbangan pemasok
§  Kebijakan
§  Tanggap darurat
§  Rencana tindakan

Secara umum pertanian yang ramah lingkungan sangat sulit untuk dilakukan. Akan tetapi saat ini sudah bisa di minimalkan menggunakan standardisasi dari ISO 14000 yang mengatur dalam permaslahan lingkungan. Sehingga pembangunan pertanian bisa tetap berlanjut tanpa mengorbankan lingkungan yang ada. Dengan ISO 14000 ini pembangunan pertanian bisa tercapai dengan baik apabila diikuti dengan kaidah sebagai berikut :
a)      menggunakan sedikit mungkin input bahan kimia
b)      melaksanakan tindakan konservasi tanah dan air
c)      memperhatikan keseimbangan ekosistem dan mampu menjaga stabilitas produksi secara berkelanjutan
Dalam pelaksanaannya, tujuan yang hendak dicapai dalam pertanian yang ramah lingkungan ialah keseimbangan ekologis, terjaganya keanekaragaman hayati, terjaganya kelestarian sumberdaya alam, lingkungan yang tidak tercemar dan tercapainya produksi pertanian yang berkelanjutan.

Setalah perusahaan ataupun oganisasi sudah mendapatkan sertifikasi ISO 14000, mereka akan mendapatkan keuntungan dalam hal penggunaannya yaitu :
         Perlindungan Lingkungan, yaitu untuk meminimalisir limbah, optimalisasi penggunaan sumber yang ada di alam serta membantu mengatasi isu-isu lingkungan global. 
         Dengan menggunakan ISO, maka akan mengurangi timbulnya perbedaan biaya yang dikeluarkan untuk pengelolaan lingkungan karena perbedaan letak geografi.
         Sertifikat ISO 14000 sesuai dengan peraturan yang ada dalam mengelola lingkungan. 
         Terbentuknya sebuah sistem manajemen yang efektif dengan adanya bermacam-macam tuntutan terhadap perusahaan tentang pengelolaan lingkungan hidup, sistem manajemen lingkungan akan membuat pengelolaan lebih efektif dan mampu bersaing dalam dunia industry Internasional.
         Perusahaan dengan sertifikat ISO akan  memiliki kekuatan pasar karena mampu memasuki pasar dengan produk ramah lingkungan,  Meningkatkan peran pasar, mampu memrnuhi kebutuhan konsumen, membuka peluang pasar. 
         Mampu mengurangi biaya dalam penanganan bahan kimia dan sisa atau limbah lainnya. Lebih sedikit bahan kimia atau limbah, akan semakin sedikit biaya dan semakin tinggi tingkat mutu air/tanah. Dengan adanya ISO maka diharapkan semakin kecil peluang kerusakan.
         ISO akan mengurangi kerugian system yang akan melindungi atau meminimumkan akibat ke lingkungan, dan juga meminimumkan akibat buruk bagi karyawan. 
         Sertifikasi mampu meningkatkan hubungan dengan masyarakat, karena Jika perusahaan mengembangkan program pengelolaan lingkungan, ini berarti mengembangkan hubungan dengan masyarakat. 
         Sertifikat mampu meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan, karena para pelanggan merasa lebih aman dan lingkunganya terlindungi, sehingga meyakinkan konsumen bahwa perusaahaan peduli dengan lingkunganya. 
         Mampu mengembangkan Manajemen yang lebih baik. Keseluruhan proses dalam mencapai sertifikasi ISO-14000 akan membuat manajemen lebih berkembang dan lebih menghargai pengelolaan lingkungan.


Referensi
angga.staff.ipb.ac.id/files/2016/09/7-ISO-14000.pdf

https://www.academia.edu/11163863/Makalah_ISO_14000_BAB_I_PENDAHULUAN_1.1._Sejarah_ISO_14000

Minggu, 05 Maret 2017

Pengalaman Dalam Membangun Komunikasi


Saya Muhd Ridho Ilahi, senang melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang belum pernah saya datangi, baik itu berpergian sendiri maupun bersama teman. Pengalaman ini terjadi belum beberapa lama, sekitar satu bulan yang lalu. Saya bersama teman saya yang bernama Aziz melakukan perjalanan ke Kota Kembang, Bandung Jawa Barat. Kami berangkat dari Jogja menggunakan Kereta Api.  Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 8 jam, kami tiba di Bandung. Setibanya disana kami mencari masjid terdekat untuk melakukan ibadah. Setelah melakukan ibadah, datanglah bapak-bapak, yang merupakan ketua RT setempat. Nah saat itu kami belum mendapatkan tempat untuk istirahat untuk malam harinya, saya berbincang-bincang dengan Pak RT (saya lupa menanyakan namanya). saya meminta izin untuk menginap di masjid tersebut, dan Pak RT pun menyetujui kalau kami boleh menginap disana. Tetapi Pak RT memberikan kami syarat, yaitu mencatat nama dan nomor KTP kami, apabila terjadi hal-hal terhadap masjid seperti kehilangan barang-barang yang ada di dalam masjid akan menjadi tangung jawab kami untuk menggantinya. Bapak itu takut karena pernah ada kejadian barang-barang yang ada di dalam masjid hilang di curi orang. Sehingga Pak RT tidak mau dua kali kecolongan seperti itu, maka dari itu dengan mencatat KTP Pak RT membolehkan kami untuk bermalam disana. 
Saya sangat berterimakasih karena Pak RT bisa menerim kami baik disana dan membolehkan kami untuk bermalam di masjid. Saya juga baru menyadari, dengan ramah kepada orang, berani mengajak ngobrol duluan, dapat membantu kita untuk memecahkan masalah yang kita punya, contohnya masalah saya tidak ada tempat untuk bermalam. 




5 Teori Konseling dan Kesimpulan Menurut Penulis


1. Teori Psikoanalisis
Teori Psikoanalisis merupakan teori kepribadian yang paling komprehensif yang mengemukakan tentang tiga pokok pembahasan yaitu struktur kepribadian, dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian.(Alwisol,2004,p.15). Psikoanalisis sering juga disebut dengan Psikologi Dalam, karena pendekatan ini berpendapat bahwa segala tingkah laku manusia bersumber pada dorongan yang terletak jauh di dalam ketidaksadaran.

·         Kesimpulan : Bahwa teori psikoanalisis merupakan teori konseling yang mengacu kepada kepribadian seseorang, baik itu struktur, dinamika dan perkembangan kepribadian orang tersebut, sehingga konselor dapat berpendapat bahwa perilaku seseorang bersumber dari alam bawah sadarnya.

2. Teori Behavioral
Setiap dari kita memiliki pola-pola perilaku unik, dan sebagian besar dari kita bersikap dengan cara tertentu bahkan kenapa orang lain berperilaku tertentu. Meskipun kita memiliki hanya bukti anekdot dan bukannya buku ilmiah, namun kita dapat mengembangkan, seperti dilakukan banyak orang pada umumnya, teori kepribadian kita sendiri mengenai perilaku.
Riset dan publikasi penting pendekatan klasik dari teori ini dilakukan oleh  watson, Thordike dan teoritis awal lainnya, namun pada B.F. Skinner pendekatan behavioral dikembangkan. Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respons. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu apabila ia mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Dengan kata lain,belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respons. Menurut teori ini yang terpenting adalah masuk atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons. Sedangkan apa yang terjadi di antara stimulus dan respons dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak bisa diamati.

·         Kesimpulan :  Teori behavioral merupakan suatu perubahan tingkah laku dari adanya interaksi yang membuat seseorang mampu menujukkan tingkah laku baru dari proses interaksi sebelumnya.


3.  Teori Client Centered
Pendekatan konseling atau yang berpusat pada klien menekankan pada kecakapan klien untuk isu yang penting bagi dirinya sendiri dan pemecahan masalahnnya sendiri.Yang paling penting hubungan kualitas konseling adalah pembentukan suasana hangat,permisif,dan penerimaan yang dapat membuat klien untuk menjelajai struktur dirinya dalam hubungan dengan pengalaman uniknya.

·         Kesimpulan : Teori ini merupakan teori yang penting untuk melakukan pendekatan dengan seorang client dikarenakan pada teori ini konselor harus bisa membentuk suasana yang nyaman bagi para client agar dapat memecahkan masalah.

4. Teori Gestalt
Teori gestalt adalah terapi eksistensial yang berlandaskan premis, bahwa individu harus menemukan caranya sendiri dalam hidup dan menerima tanggung jawab pribadi jika individu ingin mencapai kedewasaan. Teori ini disebut juga experiental, di mana konseli merasakan apa yang mereka rasakan, pikirkan dan lakukan pada saat konseli berinteraksi dengan orang lain.

·         Kesimpulan : Teori ini mengacu kepada konselor bisa menjadi,merasakan ataupun bisa beranggapan dirinya di posisi sang client, sehingga dapat menyelesaikan masalahnya.

5.  Teori Analisis Transaksional
Teori Analisis Tansaksional (transactional analysis)  merupakan teori yang dapat digunakan pada seting individual maupun kelompok.Teori ini melibatkan kontrak yang dikembangkan oleh konseli yang dengan jelas menyebuttkan tujuan dan arah dari proses terapi. Selain itu juga memfokuskan pada pengambilan keputusan di awal yang dilakukan oleh konseli untuk menekankan pada kapasitas konseli untuk membuat keputusan baru. Analisis transaksional menekankan pada aspek kognitif, rasional dan tingkah laku dari kepribadian. Dengan demikian, analisis transaksional adalah metode yang digunakan untuk mempelajari interaksi antar individu dan pengaruh yang bersifat timbal balik yang merupakan gambaran kepribadian seseorang.

·         Kesimpulan : Teori ini melibatkan kontrak dengan client saat akan memulai konseling, sehingga akan terjadi interaksi dan akan memiliki sifat timbal balik antara konselor dan client, itu merupakan gambaran kepribadian dari seseorang


Referensi :